Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) resmi menuntaskan proses pembelian dua unit tambahan helikopter H225M Caracal, menambah jumlah armada menjadi 14 unit secara keseluruhan. Keputusan ini menegaskan fokus Thailand pada penguatan kemampuan transportasi berat, penyelamatan, dan operasi multirole dengan helikopter generasi modern. Berikut ulasan lengkap mengenai pesanan ini, kemampuan H225M, dan implikasinya bagi RTAF, disampaikan dengan gaya naratif yang mengutamakan fakta teknis dan konteks strategis.
1. Latar belakang pesanan
RTAF pertama kali mulai mengoperasikan H225M Caracal pada pertengahan 2010-an, menggantikan armada helikopter lama yang berfungsi untuk transportasi personel VIP, SAR, dan dukungan operasi militer di medan sulit. Pesanan awal beberapa unit helikopter terbukti mampu meningkatkan kapasitas logistik, respons bencana, dan mobilitas udara secara signifikan. Tambahan dua unit ini merupakan bagian dari strategi penguatan armada untuk menghadapi kebutuhan operasi dalam negeri maupun regional.
2. Total armada H225M: 14 unit
Dengan pesanan terbaru, RTAF memiliki total 14 unit H225M, yang menjadikannya salah satu armada helikopter multirole terbesar di Asia Tenggara. Jumlah ini memungkinkan distribusi unit yang lebih fleksibel di berbagai pangkalan, baik di utara yang berbukit maupun wilayah pesisir. Skema distribusi ini juga meningkatkan kesiapan operasional, sehingga helikopter selalu siap dikerahkan untuk misi SAR, evakuasi medis, atau dukungan militer taktis.
3. Spesifikasi teknis H225M Caracal
Helikopter H225M Caracal adalah varian militer dari keluarga EC725, diproduksi oleh Airbus Helicopters. Beberapa spesifikasi kunci yang membuatnya andal antara lain:
- Kapasitas angkut: hingga 28 penumpang atau 6 ton muatan internal/eksternal.
- Mesin: dua mesin turboshaft Safran Makila 2A1, memberikan daya dorong optimal untuk operasi di ketinggian dan cuaca tropis.
- Jarak jelajah: hingga 857 km tanpa pengisian bahan bakar tambahan.
- Kecepatan maksimum: sekitar 324 km/jam.
- Fitur keamanan dan avionik: sistem fly-by-wire, autopilot ganda, radar cuaca, dan sistem elektro-optik untuk navigasi malam dan misi SAR.
- Kapabilitas militer: kemampuan memasang senjata, menurunkan pasukan, serta membawa peralatan evakuasi medis atau logistik berat.
Kemampuan multirole ini menjadikan H225M tidak hanya sebagai helikopter transportasi, tetapi juga platform penyelamatan dan dukungan operasi militer yang andal.
4. Alasan penambahan unit
Tambahan dua unit helikopter dilatarbelakangi beberapa faktor:
- Peningkatan kesiapan SAR nasional: Thailand menghadapi musim hujan ekstrem, banjir, dan bencana alam lainnya yang memerlukan respon cepat dengan transportasi udara yang andal.
- Perkuatan kemampuan operasional militer: Helikopter H225M mendukung mobilitas pasukan, pengangkutan logistik, dan evakuasi korban di daerah konflik atau wilayah terpencil.
- Redundansi armada: Memiliki cadangan unit tambahan memungkinkan pemeliharaan rutin tanpa mengurangi kemampuan operasional di lapangan.
5. Dampak bagi RTAF dan keamanan regional
Penambahan armada H225M tidak hanya memperkuat RTAF dalam operasi domestik, tetapi juga menegaskan peran Thailand sebagai pemain kunci dalam keamanan regional. Helikopter ini dapat dikerahkan untuk operasi multilateral ASEAN, latihan gabungan, atau misi kemanusiaan lintas negara. Fleksibilitas operasional dan jangkauan yang luas menjadikan Thailand lebih siap menghadapi bencana alam maupun tantangan keamanan maritim di kawasan.
6. Jadwal pengiriman dan integrasi
Menurut laporan industri dirgantara, dua unit tambahan ini dijadwalkan masuk ke RTAF dalam 12–18 bulan ke depan, menyusul pengiriman dan integrasi sistem avionik serta pelatihan awak. Proses ini mencakup:
- Pelatihan pilot dan teknisi: memastikan personel RTAF menguasai sistem canggih H225M.
- Integrasi sistem komunikasi dan misi: menyesuaikan helikopter dengan prosedur operasi Thailand.
- Uji coba operasional: memastikan helikopter siap di medan tropis, termasuk operasi malam dan cuaca buruk.