1. Ketika Sejarah Diluncurkan dari Kedalaman
Setelah sekitar 16 tahun beroperasi, kapal selam KD Tun Razak akhirnya melaksanakan penembakan torpedo Black Shark yang benar-benar aktif—bukan versi latihan—di tengah sesi latihan taktikal Exercise Taming Sari 23/25 pada Juli 2025 Defense StudiesDefault. Ini merupakan tonggak penting bagi kemampuan bawah laut Malaysia.
2. Menembakkan Keahlian, Bukan Hanya Senjata
RMN (Royal Malaysian Navy) secara resmi menyatakan bahwa torpedo yang dilepaskan adalah varian aktif (live) dan diluncurkan untuk menguji kesiapan tempur KD Tun Razak Default. Ini bukan hanya soal senjata, tetapi validasi bahwa sistem dan pelaksanaan tempurnya telah matang.
3. Dari Lalu ke Sekarang: Evolusi Kemampuan Submerge
Catatan awal menunjukkan KD Tun Razak pernah melakukan penembakan torpedo latihan (drill), termasuk pada tahun 2014, ketika diluncurkan terhadap “target feri modifikasi” di perairan yang sama Defense Studies+1Malay Mail. Namun peluncuran kali ini berbeda—sekarang keandalan dan daya hancurnya diuji dalam kondisi operasional nyata.
4. Sesi Taktik Ternoda dengan Roket Latih dan Rudal Koordinatif
Dalam sesi latihan Taming Sari 23/25, bukan hanya torpedo aktif saja yang diuji. Kapal selam KD Tun Razak melancarkan Black Shark, sementara KD Tunku Abdul Rahman, kapal saudara, juga meluncurkan rudal Exocet SM39 dari tabung torpedo. Sementara itu, kapal surface seperti KD Lekir dan KD Lekiu menembakkan rudal Exocet MM40 secara terkoordinasi di Laut Cina Selatan DefaultKliknasionalBenar News.
5. Makna Strategis bagi Malaysia dan Lingkup Maritimnya
Latihan ini menunjukkan bahwa TLDM bukan hanya mengoperasikan aset, tetapi terus mengasah kesiapan bawah air dan kapabilitas tempurnya. Langkah seperti ini memperkuat postur pertahanan negara, dan memproyeksikan kehadiran Malaysia sebagai pemangku laut yang sungguh serius mempertahankan kedaulatan wilayah maritimnya.