SR Uncategorized Thailand Perbarui Kontrak Kapal Selam S26T: Mesin Baru dan Jadwal Pengiriman Akhir 2028

Thailand Perbarui Kontrak Kapal Selam S26T: Mesin Baru dan Jadwal Pengiriman Akhir 2028

Thailand Perbarui Kontrak Kapal Selam S26T: Mesin Baru dan Jadwal Pengiriman Akhir 2028 post thumbnail image

Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Thailand akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proyek pembelian kapal selam S26T dari China. Keputusan ini diambil setelah adanya revisi kontrak yang mencakup penggunaan mesin baru dan penyesuaian jadwal pengiriman.

Latar Belakang Proyek

Pada tahun 2017, Thailand menandatangani kontrak dengan China Shipbuilding & Offshore International (CSOC) untuk pengadaan satu unit kapal selam S26T, varian ekspor dari kelas Yuan Type 039A. Proyek ini awalnya direncanakan untuk pengiriman pada tahun 2023. Namun, proses konstruksi sempat terhenti akibat masalah pasokan mesin.

Masalah Pasokan Mesin

Kapal selam S26T direncanakan menggunakan mesin diesel MTU 396 buatan Jerman. Namun, pada tahun 2022, Jerman menolak untuk mengekspor mesin tersebut ke China karena sanksi Uni Eropa. Akibatnya, CSOC mengusulkan penggunaan mesin buatan China, CHD620V16H6, sebagai pengganti. Thailand awalnya ragu akan kualitas mesin tersebut dan meminta sertifikasi serta uji coba untuk memastikan kinerjanya. Setelah lebih dari 6.000 jam uji coba, Royal Thai Navy (RTN) menyatakan bahwa mesin tersebut memenuhi standar yang ditetapkan dan tidak mempengaruhi performa kapal selam Defense News.

Revisi Kontrak dan Jadwal Pengiriman

Pada 5 Agustus 2025, kabinet Thailand menyetujui revisi kontrak dengan CSOC. Revisi ini mencakup penggunaan mesin CHD620V16H6 dan perpanjangan waktu konstruksi selama 1.217 hari, yang berarti kapal selam pertama kini dijadwalkan untuk pengiriman pada akhir 2028 Defense Studies. Proses konstruksi kapal selam pertama telah mencapai 63% pada saat revisi kontrak disetujui Defense Studies.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun proyek ini menghadapi tantangan, seperti perubahan mesin dan penundaan jadwal, keputusan untuk melanjutkan proyek menunjukkan komitmen Thailand dalam memperkuat kemampuan pertahanan maritimnya. Kapal selam S26T diharapkan dapat meningkatkan kapasitas deteksi dan serangan bawah laut RTN, serta memperkuat posisi strategis Thailand di kawasan Asia Tenggara.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post