Dalam upaya memperkuat kemampuan pertahanan asimetrisnya, Taiwan baru-baru ini menguji coba rudal jelajah terbaru, Chingfeng IV, yang dikembangkan bersama dengan perusahaan pertahanan AS, Kratos. Rudal ini dirancang untuk memberikan opsi serangan presisi jarak jauh dengan biaya rendah, memanfaatkan platform drone target yang telah dimodifikasi.Defence Blog+1
Asal Usul dan Pengembangan Chingfeng IV
Chingfeng IV merupakan adaptasi dari MQM-178 Firejet, sebuah drone target yang awalnya digunakan untuk uji coba sistem senjata. Dengan konstruksi komposit serat karbon dan desain modular, Firejet memiliki kecepatan hingga Mach 0,69, ketinggian layanan 35.000 kaki, dan kemampuan manuver yang luas. Melalui kolaborasi dengan Kratos, Taiwan mengkonversi platform ini menjadi sistem serangan otonom yang dapat membawa muatan hingga 70 pon, dengan jangkauan serangan diperkirakan mencapai 1.000 kilometer. X (formerly Twitter)+5Defence Blog+5The War Zone+5
Uji Coba dan Implementasi Militer
Pada Agustus 2025, dalam latihan militer di Pingtung County, Taiwan, Chingfeng IV diuji bersama dengan drone jenis lain dalam serangan terkoordinasi menggunakan kapal permukaan tak berawak (USV) “Kuai Chi”. Serangan ini berhasil mengenai target di laut, menunjukkan potensi Chingfeng IV dalam operasi serangan jarak jauh dengan biaya rendah. Taipei Times
Strategi Pertahanan Asimetris Taiwan
Taiwan terus mengembangkan strategi pertahanan asimetris untuk menghadapi potensi ancaman dari China. Penggunaan sistem seperti Chingfeng IV memungkinkan Taiwan untuk melakukan serangan presisi dari jarak jauh, mengurangi risiko bagi aset pertahanan utama, dan meningkatkan kemampuan deterrence terhadap potensi agresi.