Dalam peringkat terbaru World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA) 2025, Angkatan Udara India (IAF) berhasil melampaui Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF), menduduki posisi ketiga dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia. Peringkat ini memicu reaksi beragam, terutama dari Beijing, yang mempertanyakan metodologi dan relevansi peringkat tersebut.
📊 Perbandingan Kekuatan Udara: India vs. China
| Negara | Peringkat | TruVal Rating (TVR) | Jumlah Pesawat |
|---|---|---|---|
| Amerika Serikat | 1 | 242.9 | 5.004 |
| Rusia | 2 | 114.2 | 3.677 |
| India | 3 | 69.4 | 1.716 |
| China | 4 | 63.8 | 3.733 |
Sumber: WDMMA 2025
🔍 Metodologi WDMMA: Lebih dari Sekadar Jumlah
WDMMA menggunakan sistem penilaian TruVal Rating (TVR) yang mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk:
- Kualitas dan modernisasi armada
- Keseimbangan jenis pesawat (tempur, transportasi, pelatihan)
- Infrastruktur logistik dan dukungan operasional
- Kemampuan serangan dan pertahanan
- Kemampuan industri aero lokal dan pengalaman operasional
Pendekatan ini menekankan kualitas dan kesiapan operasional daripada sekadar jumlah pesawat.
🇮🇳 Keunggulan India: Modernisasi dan Diversifikasi
India memiliki armada 1.716 pesawat dengan komposisi yang seimbang:
- 31,6% pesawat tempur
- 29% helikopter
- 21,8% pesawat pelatihan
Armada India mencakup pesawat tempur canggih seperti Sukhoi Su-30MKI, Mirage 2000, dan Tejas, serta pesawat transportasi strategis seperti C-17 Globemaster. India juga mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima secara mandiri. Selain itu, India memiliki infrastruktur logistik yang kuat dan pengalaman operasional yang luas.
🇨🇳 Tantangan bagi China: Kualitas vs. Kuantitas
China memiliki armada terbesar dengan 3.733 pesawat, termasuk pesawat tempur generasi kelima seperti Chengdu J-20 dan Shenyang J-35. Namun, meskipun jumlahnya besar, kualitas dan kesiapan operasional armada China dinilai kurang optimal. Beberapa pesawat masih menggunakan teknologi lama, dan terdapat ketergantungan pada pasokan dari luar negeri.
🌐 Dampak Geopolitik: Perubahan Keseimbangan Strategis
Peringkat ini mencerminkan perubahan signifikan dalam keseimbangan kekuatan udara di Asia. India menunjukkan kemajuan pesat dalam modernisasi dan diversifikasi armadanya, sementara China menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan kesiapan operasional armadanya.
⚠️ Perspektif Beijing: Kritik terhadap Metodologi WDMMA
Beijing merespons dengan skeptis terhadap peringkat ini, dengan menyebutnya sebagai “kontroversial” dan “tidak objektif”. China menilai bahwa peringkat ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti jumlah pesawat dan kapasitas produksi domestik. Beijing juga menekankan bahwa kualitas armada China terus meningkat, dengan investasi besar dalam teknologi canggih dan pelatihan personel.