Hanwha Aerospace, perusahaan pertahanan asal Korea Selatan, telah memulai produksi varian roda ban dari howitzer self-propelled K9 Thunder. Varian baru ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi dan kesiapan operasional cepat, terutama di wilayah dengan infrastruktur jalan yang baik. Uji coba dijadwalkan dimulai pada awal 2026
Inovasi Desain dan Teknologi
Berbeda dengan varian beroda rantai sebelumnya, varian roda ban K9 Thunder menggunakan sasis truk 8×8 yang memberikan mobilitas lebih tinggi dan biaya operasional lebih rendah. Meskipun menggunakan platform berbeda, howitzer ini tetap mempertahankan kemampuan tembakan jarak jauh hingga 54 km dengan laju tembakan delapan peluru per menit. Dilengkapi dengan sistem pemuatan otomatis dan ruang amunisi untuk 40 peluru, kendaraan ini dapat melaju hingga 100 km/jam. Kelebihan lainnya adalah kemudahan pemeliharaan dan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem beroda rantai Defence Industry Europe.
Menanggapi Kebutuhan Angkatan Darat AS
Langkah Hanwha dalam mengembangkan varian roda ban K9 Thunder juga merupakan respons terhadap kebutuhan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) untuk menggantikan howitzer M109 yang sudah usang. Hanwha Aerospace memposisikan K9 Thunder sebagai kandidat potensial dalam upaya tersebut, dengan menekankan kompatibilitas sistem dengan amunisi AS dan interoperabilitas dengan sistem pertahanan NATO ExecutiveBiz.
Ekspansi Pasar Global
Selain pasar domestik dan AS, Hanwha juga memperluas jangkauan pasar globalnya. Perusahaan ini telah menandatangani kontrak dengan beberapa negara, termasuk India, yang memesan 100 unit K9 Vajra-T, serta Vietnam yang mengonfirmasi pembelian 20 unit K9A1 Thunder. Dengan lebih dari 1.700 unit K9 yang beroperasi di sembilan negara, Hanwha kini menguasai lebih dari 50% pangsa pasar ekspor howitzer dunia