Kamerad, berikut adalah gambaran terkini — lengkap namun tidak terasa seperti dibuat oleh mesin — tentang rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Asia dan kemungkinan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Latar Belakang Kunjungan
Presiden Trump memulai lawatan ke Asia Tenggara dan Asia Timur — termasuk Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan — dalam rangka menjajaki sejumlah kerjasama dagang, teknologi, dan keamanan. 
Dalam perjalanan ini, Trump juga menegaskan bahwa ia bersedia untuk menemui Kim Jong Un jika ada kesempatan dan undangan datang. 
Apa yang Dikatakannya
- Trump menyatakan bahwa ia “100% open” untuk bertemu dengan Kim Jong Un selama kunjungan ke Asia.
 - Ia mengatakan bahwa antara AS dan Korea Utara, “jika mereka mau menghubungi saya, saya terbuka untuk itu.”
 - Dalam pernyataannya ia juga menyebut bahwa Korea Utara “sort of a nuclear power”, merujuk pada fakta bahwa Pyongyang memiliki senjata nuklir yang cukup banyak.
 
Kenapa Pertemuan Ini Menjadi Isu
- Simbol Diplomasi
Trump dan Kim pernah bertemu tiga kali sebelumnya — di Singapura (2018), Hanoi (2019), dan salah satu momen paling dramatis di zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 2019. Wikipedia+1
Pertemuan baru akan menjadi simbol bahwa jalan diplomasi antara AS dan Korea Utara belum benar-benar tertutup. - Nuklir dan Keamanan
Korea Utara terus mengembangkan kapasitas rudalnya dan nuklirnya, dan pertemuan dengan Trump bisa menjadi platform untuk membahas isu tersebut — atau sekadar sebagai sinyal politik kuat. mint+1 - Strategi Regional
Kunjungan Trump ke Asia juga memuat dimensi dagang dan geopolitik — termasuk dengan Cina — sehingga pertemuan dengan Kim bisa mengubah dinamika keamanan di kawasan Asia-Pasifik. The Wall Street Journal+1 
Tantangan dan Kenyataan di Lapangan
- Meski Trump terbuka untuk bertemu, sejauh ini tidak ada jadwal resmi yang menetapkan pertemuan antara Trump dan Kim selama kunjungan ini. Seorang pejabat AS menegaskan bahwa “pertemuan itu bukan bagian dari agenda”. mint+1
 - Di sisi Korea Selatan, pejabat tinggi mengatakan bahwa memang ada “kemungkinan cukup besar” untuk pertemuan, namun belum ada konfirmasi konkret. Hürriyet Daily News+1
 - Pertemuan mendadak seperti yang terjadi di 2019 (yang terjadi sehari setelah pengumuman dadakan Trump) bisa saja sulit diatur di tengah acara resmi seperti forum APEC Summit 2025. mint
 
Apa Maknanya Jika Terjadi
- Bagi AS: Trump akan memperoleh momen diplomasi bersejarah yang bisa memperkuat citranya sebagai pemimpin yang “menangani konflik besar”.
 - Bagi Korea Utara: Kim akan mendapatkan legitimasi internasional yang signifikan — pertemuan dengan Presiden AS adalah panggung global.
 - Bagi Kawasan: Perubahan pendekatan terhadap Korea Utara bisa memicu kekhawatiran atau harapan di antara sekutu-sekutu AS seperti Korea Selatan dan Jepang — tergantung pada isi pertemuan dan hasilnya.