Pada 30 Agustus 2025, publik dihebohkan dengan beredarnya foto dan video yang menunjukkan sebuah senapan serbu jenis Kalashnikov AK-101 yang ditemukan di kediaman Ahmad Sahroni, seorang anggota DPR RI dari Partai NasDem. Senapan tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun media sosial yang mengklaim bahwa senjata itu ditemukan dalam razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Apa Itu Kalashnikov AK-101?
Kalashnikov AK-101 adalah varian modern dari senapan serbu legendaris AK-47 yang dikembangkan oleh Rusia. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56×45mm NATO, yang lebih ringan dan memiliki kecepatan tembak yang lebih tinggi dibandingkan dengan AK-47 yang menggunakan peluru kaliber 7,62×39mm. AK-101 dirancang untuk memenuhi standar NATO dan telah digunakan oleh beberapa negara di dunia.
AK-101 memiliki desain yang mirip dengan AK-74M, namun dengan beberapa perbedaan signifikan. Salah satu perbedaan utama adalah penggunaan peluru NATO yang lebih umum digunakan di banyak negara. Senapan ini juga dilengkapi dengan sistem pengunci yang lebih modern dan ergonomi yang ditingkatkan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Penemuan di Kediaman Ahmad Sahroni
Menurut informasi yang beredar, senapan AK-101 ditemukan di kediaman Ahmad Sahroni di Jakarta. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian atau pihak terkait mengenai kebenaran informasi tersebut. Pihak Sahroni juga belum memberikan pernyataan resmi mengenai penemuan ini.
Penting untuk dicatat bahwa kepemilikan senjata api di Indonesia diatur secara ketat oleh undang-undang. Hanya personel militer, kepolisian, dan instansi tertentu yang diizinkan untuk memiliki dan menggunakan senjata api. Kepemilikan senjata api oleh individu sipil tanpa izin resmi merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenakan sanksi pidana.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Berita mengenai penemuan senapan AK-101 di kediaman Ahmad Sahroni segera menyebar luas di media sosial. Berbagai komentar dan spekulasi muncul dari netizen, dengan sebagian besar mengecam tindakan tersebut dan meminta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan. Namun, ada juga yang mempertanyakan kebenaran informasi tersebut dan meminta agar publik menunggu konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Hingga saat ini, belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini. Pihak kepolisian diharapkan segera memberikan klarifikasi dan informasi resmi mengenai situasi ini untuk menghindari spekulasi yang tidak berdasar.