Ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas, memicu respons cepat dari militer Thailand. Sebagai langkah strategis, Angkatan Udara Kerajaan Thailand mengerahkan jet tempur F-5TH Super Tigris, sebuah pesawat tempur generasi lama yang telah dipersenjatai dengan teknologi modern dari Israel. Langkah ini menunjukkan keseriusan Thailand dalam menghadapi potensi eskalasi konflik sekaligus memperkuat posisi pertahanan udara mereka di kawasan yang rawan konflik.
Latar Belakang Ketegangan di Perbatasan
Perselisihan wilayah di sepanjang perbatasan antara Thailand dan Kamboja memang sudah berlangsung lama, dengan sejumlah insiden bentrokan bersenjata yang kerap terjadi. Wilayah sekitar kuil Preah Vihear menjadi salah satu titik rawan yang sering menjadi sumber konflik, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material.
Dalam situasi ini, Thailand berupaya menegaskan kedaulatannya dengan memperkuat postur militernya. Pengiriman F-5TH Super Tigris menjadi salah satu bentuk respon yang mengindikasikan kesiapan militer Thailand menghadapi ancaman yang mungkin meningkat.
F-5TH Super Tigris: Jet Tempur Retro dengan Sentuhan Modern
F-5TH Super Tigris sendiri merupakan varian modifikasi dari pesawat tempur F-5E/F Freedom Fighter yang pertama kali diperkenalkan pada era 1960-an. Meskipun tergolong pesawat lawas, Thailand melakukan upgrade besar-besaran yang melibatkan teknologi avionik dan persenjataan canggih buatan Israel, seperti radar modern, sistem kendali tembak digital, dan integrasi rudal udara-ke-udara mutakhir.
Modernisasi ini membuat F-5TH Super Tigris memiliki kemampuan yang cukup mumpuni untuk menghadapi berbagai ancaman udara, baik dalam peran pengintaian maupun serangan cepat. Dengan mesin yang lebih efisien dan avionik yang terbarukan, jet ini tetap relevan di era perang udara modern meskipun desainnya retro.
Strategi dan Fungsi Penggunaan F-5TH dalam Konflik
Penggunaan F-5TH Super Tigris dalam merespons ketegangan perbatasan memiliki beberapa tujuan strategis. Pertama, menunjukkan kekuatan dan kesiapan militer Thailand yang tidak bisa dianggap enteng oleh pihak lawan. Kedua, memberikan dukungan udara kepada pasukan darat dalam situasi bentrokan jika diperlukan, dengan kecepatan dan ketepatan serangan yang lebih tinggi.
Selain itu, kehadiran jet ini juga berfungsi sebagai alat diplomasi militer, memperingatkan Kamboja dan pihak lain bahwa Thailand serius dalam menjaga keamanan wilayahnya.
Teknologi Israel dalam Upgrade F-5TH
Kerjasama dengan industri pertahanan Israel menjadi kunci keberhasilan modernisasi F-5TH. Sistem radar Elta, electronic warfare (EW), dan avionik canggih lainnya memberikan keunggulan taktis yang signifikan. Rudal udara-ke-udara seperti Python dan Derby juga diintegrasikan, memungkinkan F-5TH menembak target dengan presisi pada jarak menengah hingga jauh.
Teknologi Israel terkenal dengan keandalannya dalam sistem pertahanan dan ofensif, sehingga memperkuat daya tempur jet yang usianya sudah lebih dari setengah abad ini.
Reaksi dan Implikasi Regional
Pengiriman F-5TH Super Tigris ini mendapat perhatian luas dari negara-negara tetangga dan pengamat internasional. Langkah Thailand dipandang sebagai upaya menjaga stabilitas kawasan sekaligus mengantisipasi eskalasi yang lebih besar.
Namun, penggunaan jet tempur retro dengan upgrade modern ini juga menimbulkan pertanyaan tentang arah perkembangan militer di Asia Tenggara, di mana negara-negara memadukan anggaran terbatas dengan teknologi canggih agar tetap kompetitif.
