Dalam upaya memperkuat pertahanan udara terhadap ancaman drone kamikaze, Korea Utara menggelar latihan militer yang melibatkan helikopter ringan MD-500 buatan Amerika Serikat. Latihan ini berlangsung pada 15 Mei 2025 dan diawasi langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un. Helikopter MD-500, yang dilengkapi dengan senapan mesin ringan di dalam kabin, digunakan untuk menargetkan drone kecil yang terbang rendah dan bergerak lambat, biasanya digunakan dalam misi pengintaian atau serangan presisi.
Menariknya, meskipun hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Amerika Serikat tegang, Korea Utara diketahui mengoperasikan sekitar 84 hingga 87 unit helikopter MD-500. Helikopter ini diperoleh secara ilegal pada tahun 1980-an melalui perusahaan berbasis di Jerman Barat, dengan menghindari kontrol ekspor AS. Helikopter versi sipil ini kemudian diselundupkan ke Korea Utara menggunakan kapal laut berbendera Uni Soviet.
Helikopter MD-500 memiliki panjang 9,2 meter, tinggi 2,4 meter, dan berat lepas landas maksimum 1.225 kg. Ditenagai oleh mesin turboshaft Allison T63-A-5A berdaya 317 shp (236 kW), helikopter ini mampu mencapai kecepatan maksimum 240 km/jam, ketinggian terbang hingga 1.524 meter, dan jangkauan operasi sejauh 610 km.
Latihan ini mencerminkan adaptasi militer Korea Utara terhadap dinamika peperangan modern, di mana drone kamikaze menjadi ancaman signifikan. Dengan memanfaatkan helikopter MD-500 yang telah dimodifikasi, Korea Utara menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan strategi pertahanan yang inovatif meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya dan sanksi internasional