Brawijaya-320, yang berstatus sebagai flagship TNI Angkatan Laut. Kapal fregat kelas PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) ini tiba di Pangkalan Angkatan Laut Lampung setelah menempuh pelayaran selama enam minggu dari Italia, menandai tonggak penting dalam modernisasi kekuatan laut Indonesia.
🛡️ KRI Brawijaya-320: Kapal Perang Masa Depan Indonesia
KRI Brawijaya-320 merupakan kapal perang pertama dari dua unit kelas PPA yang dibangun oleh galangan kapal Fincantieri Italia. Kapal ini sebelumnya dikenal dengan nama Marcantonio Colonna (P433) dan diserahkan kepada TNI AL pada 2 Juli 2025. Dengan panjang 143 meter dan kecepatan maksimal 32 knot, Brawijaya-320 dirancang untuk berbagai misi, termasuk peperangan permukaan, anti-kapal selam, pertahanan udara, serta operasi bantuan kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.
🌍 Pelayaran Diplomatik dan Latihan Bersama
Selama perjalanannya dari Italia menuju Indonesia, KRI Brawijaya-320 melakukan kunjungan ke beberapa negara, termasuk Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Sri Lanka. Kapal ini juga melaksanakan latihan bersama dengan angkatan laut negara-negara tersebut, seperti kapal fregat ENS Tahya Misr dari Mesir, kapal perusak ITS Caio Duilio dari Italia, dan korvet UAEN Bani Yas dari UEA. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan mempererat hubungan diplomatik maritim antarnegara.
🇮🇩 Sambutan Hangat di Tanah Air
Setibanya di Selat Sunda pada 4 September 2025, KRI Brawijaya-320 disambut oleh KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 dari Koarmada I, yang mengiringinya menuju Pangkalan Angkatan Laut Lampung. Kehadiran kapal ini disambut antusias oleh masyarakat dan militer Indonesia sebagai simbol kebangkitan kekuatan laut nasional.
Setelah berlabuh di Lampung, KRI Brawijaya-320 dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menghadiri acara resmi, sebelum akhirnya bergabung dengan Komando Armada II di Surabaya, Jawa Timur, sebagai bagian dari penguatan pertahanan di wilayah timur Indonesia.
🔭 Dampak Strategis dan Masa Depan
Kehadiran KRI Brawijaya-320 memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim utama di kawasan Indo-Pasifik. Dengan kemampuan tempur yang canggih dan fleksibilitas operasional tinggi, kapal ini diharapkan dapat menghadapi tantangan keamanan maritim, termasuk di Laut China Selatan dan Laut Natuna Utara. KRI Brawijaya-320 akan menjadi ujung tombak dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia di perairan internasional.
Kapal saudara, KRI Prabu Siliwangi-321, dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada Januari 2026, memperkuat armada tempur TNI AL dan meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia secara signifikan.